Home > Blogosphere > Strategi Agar Layanan Sistem Virtual Class (E-learning) Bisa Berjalan Lancar.

Strategi Agar Layanan Sistem Virtual Class (E-learning) Bisa Berjalan Lancar.


Ya Allah terakhir posting di Blog ini, Maret 2020 silam, banyak kisah yg terjadi selama ini, hanya saya tuliskan di halaman Facebook saja.

Baik…. kita mulai dengan 1 tulisan pada bulan September yang ceria ini, tetap mengacu pada prinsip, Kebatlah Ilmu dengan menuliskannya (ikatlah ilmu dengan menuliskannya).

Judulnya adalah Strategi Agar Layanan Sistem Virtual Class (E-learning) Bisa Berjalan Lancar

3 Minggu terakhir ini merupakan hari yg cukup melelahkan, dimana aktifitas perkuliahan sudah masuk minggu ke-3, sistem Virtual Class mengalami lonjakan trafik yang luar biasa, setelah akun Single Sign On (SSO) diberikan kepada seluruh mahasiswa baru angkatan 2021 (FYI-Unila menambah kuota mahasiswa baru utk tahun 2021 ini, plus peserta KMMI 2000an dan MBKM yg juga ribuan dri luar Unila).

Efeknya adalah tentu meningkatnya laporan baik dari dosen dan mahasiswa yang kesulitan mengakses pada saat beban puncak (07.00 – 08.15 dan 12.30-13.30), saat beban puncak terdapat hampir 30ribuan user yg mengakses bersamaan, dengan total hits session akses bisa di angka 400ribu+, dan konsumsi throughput koneksi sebesar 120-150 Mbps.

Sahabat saya si server Blade yg sudah berbakti sejak tahun 2016, sepertinya shock dan kaget menjalankan tugas ini, minggu pertama perkuliahan dicoba dengan bbrp strategi agar beban bisa terbagi, tuning system optimal baru jalan 2 minggu lalu, setelah mengamati dengan seksama bagaimana behaviour user dalam mengakses.

Vclass.pm = static

pm.start_servers = 100

pm.max_children = 5000

Diputuskan untuk membuka keran koneksi sebanyak 100, dengan children sebanyak 5.000, sederhananya sistem akan bisa menerima 500.000 rikues secara bersamaan, kemudian saat beban puncak tadi tentu Processor akan bekerja maksimal, ditambah dengan 1 strategi lagi, yakni dengan memperpanjang masa eksekusi query (browser di sisi user akan loading slm bbrp detik).

Strategi di atas hanya berjalan lancar pada 2 Minggu pertama saja, masuk pertemuan minggu ke-3, langsung ambyar, dan resource CPU pun menjadi full kembali, terutama saat jam sibuk yaitu pagi pukul 07.30-08.30 dan siang pukul 13.00-14.00 WIB.

Server Blade yang memiliki kapasitas 30 core processor tak mampu melayani transaksi massive dari civitas akademika Unila yang menggunakan sistem Vclass, saat peak time kibar bendera putih juga doi šŸ˜¦ .

Akhirnya kemarin sore diputuskan untuk membagi beban ke Server Dell yang punya kapasitas 39 core processor, arsitektur berubah, dan layanan baru online pada pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Dengan metode memecah beban ke 2 Server, setidaknya mengurangi penggunaan resource processor pada sistem utama, dari awalnya hingga 95 % trafik, sat ini turun ke maksimal 50-60% saja (dan ini masih masuk batas toleransi sistem yg baik).

Kemudian untuk server 2 dengan kapasitas 39 core processor juga menerima beban sebesar 40-50 % dari total keseluruhan.

Alhamdulillah, pagi ini, saat mengamati masa beban puncak, performa sistem relatif lebih baik dibanding 3 Minggu yg lalu. Semoga sehat-sehat ya Mr. Blade dan Mr Dell, you’ll never walk alone, darma-mu sangat dinanti oleh seluruh civitas akademika Unila.

#catatanpagi

#vclass

#onlinechallenge

#TantanganDaring

Categories: Blogosphere
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment