Archive

Archive for February, 2012

Kewajiban Publikasi Ilmiah Tidak Ada Sanksi

February 28, 2012 Leave a comment

Malam ini baru membaca informasi terbaru mengenai gonjang ganjing publikasi ilmiah mahasiswa dari situs edukasi kompas pada link berikut http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/27/20183555/Kewajiban.Publikasi.Ilmiah.Tidak.Ada.Sanksi, akhirnya pak M.Nuh mengeluarkan pernyataan bahwa publikasi tersebut TIDAK WAJIB  hukumnya, hanya sebatas sunnah mu’akad bagi Universitas yang sanggup menjalankannya, lebih lengkapnya bisa anda baca artikelnya dibawah.

DEPOK, KOMPAS.com — Kewajiban memublikasikan karya ilmiah mahasiswa di jurnal ilmiah hanyalah sebagai upaya membangunkan kesadaran perguruan tinggi untuk peduli terhadap publikasi ilmiah Indonesia yang stagnan dan tertinggal jauh dari negara-negara lain. Namun, kewajiban publikasi ilmiah mahasiswa di jurnal ilmiah tidak ada sanksi.

”Surat edaran Dirjen Dikti tidak punya kekuatan hukum yang mengikat. Tapi jika semua pada ribut berarti peduli dengan masalah ini. Wajar kalau marah karena dibangunkan akibat perguruan tinggi selama ini ‘keenakan tidur’, tidak mau bekerja lebih keras, padahal potensi ada,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam acara pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2012 di Depok, Jawa Barat, Senin (27/2/2012).

Sesuai surat edaran Dirjen Dikti disebutkan bahwa kelulusan mahasiswa S-1 harus setelah karya ilmiahnya dipublikasikan di jurnal ilmiah. Adapun mahasiswa S-2 di jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan S-3 di jurnal ilmiah terakreditasi internasional.

Menurut Nuh, pada tahun 2001 negara-negara lain, seperti Malaysia, Turki, dan China, kondisi publikasi ilmiah rendah, seperti halnya Indonesia. Namun, 10 tahun kemudian, publikasi ilmiah negara-negara tersebut melesat, sedangkan di Indonesia jalan di tempat, tidak ada kemajuan.

”Dengan catatan seperti ini, jika mengharapkan kesadaran susah. Jadi harus dikagetkan dengan kewajiban publikasi ilmiah. Tetapi Kemendikbud tidak memberi sanksi bagi yang tidak siap. Namun, tiap perguruan tinggi harus punya keyakinan bisa berubah,” kata Nuh.

Cloud Computing and Hypervisor Technology as a part of Next-Generation Networks (NGNs)

February 28, 2012 Leave a comment

Saat ini teknologi internet berkembang sangat pesat dan menjadi bagian terpenting dalam mendorong perkembangan inovasi  teknologi telekomunikasi global. Tingginya pertumbuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) turut menyumbang 9%/tahun  Emisi Green House Gas (GHG) dunia  akibat dari konsumsi daya listrik yang digunakan[1]. Next-Generation Networks (NGNs) menjadi solusi dengan jaminan terhadap  Quality of Service (QoS),  fleksibel, efisien dengan mengadopsi konsep Green Technology.

Teknologi Cloud Computing dan Virtualisasi sebagai salah satu komponen dalam menjembatani terwujudnya NGNs telah menjadi topik bahasan terhangat, vendor besar berlomba-lomba meluncurkan aplikasi berbasis teknologi cloud dan virtualiasi, sebut saja Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2), VMWARE, Sun Virtual Box (diakuisisi oleh Oracle), Microsoft Hyper-V server,  Xen Cytrix, dll.

Jurnal terbaru yang membahas keberhasilan teknologi Cloud dan Hypervisor untuk mewujudkan Green Technology adalah “Convergence of Cloud Computing and Network Virtualization: Towards a Zero-Carbon Network”  dipresentasikan ditahun 2011 oleh salah satu member IEEE yaitu Mathieu Lemay, Kim-Khoa Nguyen, Bill St. Arnaud, Mohamed Cheriet .

Dalam tulisannya mereka memanfaatkan sumber energy terbarukan (Hydro, wind, solar) untuk mensupply energi listrik di setiap Core Node, tentu saja dengan berkonsentrasi menekan level power consumption dengan tujuan mengurangi GHG tadi.

Infrastruktur environment yang telah terbentuk sebelumnya lalu diramu sedemikian rupa menggunakan teknologi Cloud dan Hypervisor seperti tanpak pada gambar diatas dan terbukti bahwa dengan metode ini telah mereduksi power consumption data centre mereka dengan rincian sebagai berikut.

Object penelitian dilakukan pada data center GeoChronos, biasa digunakan untuk share data, scientific applications dan kolaborasi penelitian GeoChronos sebelumnya menggunakan multi-processor server system dengan total 48 cores, setiap core membutuhkan daya listrik sebesar 78 W, sehingga total konsumsi menjadi 32,8 MWh dan berdampak pada sumbangan 30 tons CO2 setiap tahunnya. Dengan konsep GNS mereka mengklaim hanya memproduksi 0,7 ton carbon tiap tahunnya, artinya telah dilakukan reduksi karbon sebesar 30-0,7=29,3 ton.

Kesimpulannya adalah tentu saja dengan teknologi cloud dan hypervisor dapat mereduksi penggunaan energy dibandingkan konsep arsitektur konvensional dengan tidak menurunkan keandalan dan  reliability overall system.

Sumber:

[1] P. Kurp, “Green Computing, Are You Ready For A Personal Energy Meter ?,” Communication of ACM, 51(10), 2008
[2] The Climate Group, “SMART2020: Enabling the low carbon economy in the information age,” Report on behalf of the Global eSustainability Initiative, 2008.
[3] Qureshi A. et al., “Cutting the electric bill for internet-scale systems,” ACM Computer Communication Review, 39(4), 2009.
[4] HD. Saunders, “The Khazzoom-Brookes Postulate and Neoclassical Growth,” The Energy J., 13(4), 1992.
[5] S. Figuerola et al., “Converged Optical Network Infrastructures in Support of Future Internet and Grid Services Using IaaS to Reduce GHG missions,” J. of Lightwave Technology, 27(12), 2009.
[6] The GreenStar Network Project. http://greenstarnetwork.com.
[7] J. Baliga et al., “Energy consumption in optical IP networks,” J. Lightwave Technology, 27(13), 2009.
[8] M. Lemay, “An Introduction to IaaS Framework,” 8/2008. http://www.iaasframework.com/
[9] S. Figuerola, M. Lemay, “Infrastructure Services for Optical Networks [Invited],” J. Optical Communications and Networking, 1(2), 2009.
[10] J. Wu et al., “Layer 1 Virtual Private Network Management by Users,” Communications Magazine, 44(12), 2006.
[11] C. Kiddle, “GeoChronos: A Platform for Earth Observation Scientists,” OpenGridForum 28, 3/2010.
[12] E Grasa, et al., “The MANTICORE Project: Providing users with a Logical IP Network Service,” TERENA Networking Conference, 5/2008.
[13] LivClean Carbon Offset Solution, “How is this Calculated?,”. http://www.livclean.ca.
[14] V Valancius, et al., “Greening the internet with nano data centers,” CoNEXT’09, 2009.
[15] K. Church, et al., “On delivering embarrassingly distributed cloud services,” HotNets-VII, 2008.

“Load Balancing” is more important “things”

February 28, 2012 Leave a comment

Quote: from anonym

Kisah dibawah sering kita dapat semoga tausiah pagi ini memberikan  makna mendalam bagi keluarga tercinta.

== CERITA INSPIRATIF ==
Seorang dokter yg bertugas di sebuah desa sedang berkeliling ke rumah warga lalu mampir di rumah seorang petani, ia terkesan oleh kepandaian dan sikap ramah dari anak si petani yg menyambut kedatangannya. Usianya kira-kira 5 tahun, sang dokter penasaran mengapa anak itu begtu ramah.

Tak lama ia menemukan jawabannya, saat ibu anak itu tengah sibuk di dapur mencuci piring-piring dan perkakas dapur yang kotor, si anak datang kepadanya dengan membawa sebuah majalah

“Bu, apa yang sedang dilakukan pria dalam foto ini?” Tanyanya.

Sang dokter tersenyum kagum ketika melihat ibu si anak itu segera mengeringkan tangannya, duduk di kursi, memangku anak itu dan menghabiskan waktu selama sepuluh menit utk menerangkan serta menjawab berbagai pertanyaan dari buah hatinya.

Setelah anak itu beranjak pergi sang dokter menghampiri ibu itu dan berujar, “kebanyakan org tua tidak mau diganggu saat ia sedang sibuk? Mengapa ibu tidak seperti itu?”

Dengan senyum si ibu menjawab,” Saya masih bisa mencuci piring dan perkakas kotor itu selama sisa hidup saya, tetapi pertanyaan-pertanyaan polos putra saya mungkin tidak akan terulang sepanjang hidup saya.”

Moral Cerita ini :

JANGANLAH KITA SBG ORG TUA MENJADI TERLALU SIBUK DGN PEKERJAAN, HOBI, HEWAN KESAYANGAN DAN LAIN-LAIN SAMPAI-SAMPAI BEGITU SEDIKIT BAHKAN….TDK ADA WAKTU TERSISA UNTUK BERCENGKRAMA, BERBICARA, BERMAIN BERSAMA DGN ANAK.

Jika anak menghampiri Anda dan ingin mengajak berbicara, sebaliknya “Hentikan” apapun yang sedang anda dilakukan dan jadilah pendengar yg baik bagi dia.  Sadarlah bahwa mungkin itu tidak akan pernah datang lagi.  Anda tahu bahwa anak Anda sedang tumbuh besar saat mereka mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ada jawabannya.

Corporate Information Management Strategic – Case Study Amazon.com

February 23, 2012 Leave a comment

1st Question : Explain in detail the strategies of Amazon in order to survive from dot-com bubble burst era.

IMHO Answer. (Sumber http://www.amazon.com , http://www.smartinsights.com/digital-marketing-strategy/online-business-revenue-models/amazon-case-study, Lynda M. Applegate et al, Corporate Information Strategy and Management: Text and Cases (Eighth Edition), McGraw-Hill)

1.    Strategi terhadap Customer/Pelanggan.
Amazon mengkategorikan Customer/Pelanggan menjadi 3 kategori yakni konsumen set, konsumen  seller, konsumen developer, dari 76 Juta pelanggan hanya 1,3 Juta sebagai seller konsumen padahal mereka memiliki posisi strategis sebagai Value Added Amazon, melalui  inovasi  IS/IT  Amazon terus berupaya menambah jumlah seller dengan memberikan layanan hosting mandiri bagi pelanggan pengembang untuk berkreasi mengembangkan produk bisnis melalui media online. Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, Amazon juga meluncurkan produk “Loyalty Programme” yang menawarkan sejumlah diskon biaya pengiriman ke United States, the United Kingdom, Germany dan Japan.

2.    Strategi memenangkan kompetisi.
Amazon memetakan potential competitor menjadi 4 kategori strategis yakni;
Physical-world retailers, catalog retailers, publishers, vendors, distributors dan manufaktur  produk, sebagian besar dari competitor memiliki keyakinan atas kekuatan merek dagang/brand image, volume transaksi penjualan, orietasi terhadap pelanggan, orientasi penjualan melalui internet base atau direct marketing.
•    Perusahaan E-Commerce lainnya.
•  Competitor yang tidak berhubungan langsung seperti Media Masa, web portal berita, portal  pemeringkatan site E-commerse, mesin pencari/search engine
•    Perusahaan penyedia layanan E-Commerce, termasuk website development dan costumer service yang mereka miliki.

Amazon meyakini memiliki faktor kompetitif utama untuk menarik segmen pasar seperti “pilihan, harga, ketersediaan, kenyamanan, informasi, pencarian, merek dagang, layanan khusus, aksesibilitas, layanan pelanggan, keandalan, kecepatan dalam melayani pelanggan, kemudahan penggunaan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi, serta pengalaman keseluruhan pelanggan dan kepercayaan dalam transaksi bersama Amazon” sehingga membuat Amazon leading dibanding competitor lainnya.

Read more…

IPv6 Path MTU Discovery problem Tool

February 16, 2012 2 comments

Countdown Acara World IPv6 launch dan list peserta selengkapnya bisa diapantau pada alamat berikut http://hide.dnsalias.net/aaaa/worldipv6launch.cgi/more, dialamat tersebut diperlihatkan kondisi Real Time pengecekan terhadap participant. Menariknya ada tool pengecekan MTU untuk IPv6 (Monggo baca alamat IPv6 Path MTU Discovery problem) , MTU v6 ada di url berikut http://hide.dnsalias.net/aaaa/pmtucheck.cgi , masukkan host IPv6 yang akan dicheck , tunggu beberapa saat untuk melihat hasil akhirnya.

Terlampir hasil query MTU untuk host-6 Webserver Unila (http://hide.dnsalias.net/aaaa/pmtucheck.cgi/www.unila.ac.id/)

www.unila.ac.id has 1 IPv4 address ... 
103.3.46.1

www.unila.ac.id (103.3.46.1) is OK. (2.302 second)

www.unila.ac.id has 1 IPv6 address ... 
2001:df0:230:2:0:0:0:5

www.unila.ac.id (2001:df0:230:2:0:0:0:5) is OK. (1.762 second)

Read more…

“Pertemuan Gelap” antara Akademisi (Junior) dan Penegak Hukum (Junior) di PTIK

February 16, 2012 2 comments

BAHHHH apapula judul posting kali ini, pakai pakai istilah “Pertemuan Gelap” segala,  bahaya nih kalau ketauan media, bisa bisa Pak Denny  Indrayana turun  SIDAK,  ” Apa Kepentingan anda? Apa esensi pertemuan tersebut ?  Sampe jam berapa?  Kurang kerjaan apa ? ” dan  BLAH..BLAH..BLAH lainnya, tenang BUNG kali ini bukan “Pertemuan Gelap” seperti yang dilansir media masa belakang ini terkait kasus Wisma Atlet. “Pertemuan Gelap” dimaksud adalah memang pertemuan pada malam hari dan tidak ada tendensi macem macem, bukan membahas Isu Politik, Tidak pula membahas Trik/Intrik pengadaan barang, Tidak pula membahas Fee Proyek,  apalagi membahas Politik (Enggak banget deh),  hanya pertemuan antara seorang Akademisi (Junior) dan Seorang Penegak Hukum(Junior), jika ditelusuri lebih lanjut kedua orang tersebut  merupakan sahabat karib semenjak kecil.

Gigih Forda Nama dan Farouk Oktora (Oki) , itulah nama kecil yang diberikan oleh masing-masing orang tua kami, lahir dan dibesarkan di Kompleks Guru SDN41 Jl. Renjani RT X RW 03 Jembatan Kecil Kodia Bengkulu, kebetulan kedua Mama kami juga  bersahabat dan berprofesi sebagai GURU di SDN tersebut.  masa kecil kami sering kami habiskan untuk kegiatan seperti bermain bola, hujan-hujanan, sepedahan, layangan, kelereng, mancing, perang-perangan, belajar ngaji, adu ayam, merpati giring, termasuk berantem pun juga dilakukan bersama 😀 , yes that’s our Ababil Geng’s… sebetulnya selain Oki ada juga member lain yaitu Nandok (Sunandar) dan Ebit , Ibu Nandok juga merupakan sahabat Mama kami dan sama sama mengajar di SD 41, sedangkan Ebit kita masukkan kedalam Geng karena Ayahnya adalah Ketua RT (mungkin karena Ayahnya RT, jadi Ebit terlihat lebih pemberani dibanding kami bertiga), saat ini lost kontak dengan mereka berdua Ebit dan Nandok.

Sedari kecil kami berempat sering Hangout bersama (Pinjem istilah modern dikit 😀 ) untuk sekedar Ngebolang, sesekali adrenalin kami terpacu dan ketika saat itu tiba “We And The Geng” sering menjelajah dari satu sawah ke sawah lainnya, ujung pantai kiri ke ujung pantai kanan, dari kebon bayam satu ke kebon bayam lainnya, ato masuk ke hutan alang-alang, persissss mirip kisang Bolang Anak Petualang, demi memuaskan besarnya hasrat keingintahuan anak kecil terhadap dunia sekitar, tak ayal atas berlebihnya “hasrat” tersebut kami sering di Marahi (baca Nasehati) orang tua masing-masing.

Berempat, kami sama-sama memulai jenjang pendidikan dini di TK Mekar Indah (dengan Wali kelas Ibu Yuli), lanjut ke Pendidikan Dasar di SDN 41, namun untuk jenjang SMP  kami terpisah  sesuai dengan perolehan nilai NEM masing-masing, saya di SMPN2 (Favorit No.1 Kala itu) , Oki SMPN4 (Favorit 3 Kala itu setelah SMPN1), Nandok dan Ebit saya lupa. Semenjak SMP komunikasi Geng sudah mulai agak berkurang, mungkin karena sibuk dengan aktifitas masing-masing. Meskipun demikian kami masih mencari waktu agar dapat berkumpul, terlebih saat momen lebaran pasti ritual kunjung mengunjung tak pernah lupa bahkan hingga ke SMA, namun ketika sudah sama-sama kuliah barulah ritual ini terasa sulit dijalankan karena ke empatnya sudah terpisah antar Provinsi. Yes THAT IS A LIFE, HETEROGOUS AND WILL NOT FLAT

Kembali ke bahasan semula berkaitan dengan “Pertemuan Gelap”, kami-pun kembali lagi dipertemukan-Nya di tempat dan waktu yang sudah dijanjikan yaitu Asrama PTIK Kebayoran Baru, konteks “Gelap” dimaksud adalah dalam makna sesungguhnya yaitu pertemuan pada malam hari, 2 jam lamanya saya menggunakan moda tranport Bus Way dari Halte Salemba-UI dan Tiba di Asrama PTIK tepat pukul 20.30 WIB. Pertemuan rahasia pun berlangsung 🙂 . Senang rasanya bertemu dengan sahabat kecil ditengah hingar bingar riuhnya aktifitas Kota Metropolitan Jakarta, bercerita , sharing pengalaman, pengetahuan, berbagi ide, kisah, sesekali menilik kisah lama Nan Manis yang Sukar untuk dilupakan.

Target saya untuk kembali ke kosan di Salemba Pukul 23.00 WIB Pupus sudah, setelah tersadarkan melihat Jam di HP rupanya sudah pukul 24.00  lalu saya memutuskan untum meneruskan momen “Reuni” kecil ini dan menginap di kamar Oki, kian malam seolah diskusi semakin hangat seakan tidak pernah kehabisan materi diskusi, episode diskusi paling menarik ketika masuk ke area diskusi masalah Anak, nah disini sharing dan bertukar pengalaman tentang kisah perjalanan si-Buah Hati berlangsung seru, Oki dengan Anaknya Albarra Tatya WirraGama (lahir Oktober 2011) dan saya dengan Ahmad Rasya Algifarda (lahir 5 Desember 2011) rupanya punya banyak sekali kemiripan, dimulai dari gigi yang berjumlah mirip (Barra:4 , Rasya:mau4), Hobi bermain dengan mobil-mobilan remote, sama sama baru mau belajar jalan, sama sama mau belajar bicara, sama sama punya insting dan rasa ingintahu yang sungguh besar, dan sederet persamaan persamaan lainnya, Entah karena kedua Bapaknya sahabat ato memang saat ini merupakan fase-nya, pastinya  Buah Hati kami sama sama merupakan penghibur hati, pengobat rindu , ketika Penat/Lelah sepulang berkutat dengan crowded nya Ibukota.

Disela diskusi sempat membahas “JUST BE YOURSELF” dengan peran masing-masing , dan jangan pernah untuk terbawa arus “RUSAK”.

That’s it tulisan pagi ini sebelum memulai aktifitas perkuliahan, semoga ada hikmahnya.

Reposting – ETIKA MENULIS DI FACEBOOK

February 16, 2012 Leave a comment

Sekedar share dan mengutip Note dari Bapak Riri Satria dari laman Facebook beliau tentang Etika menulis posting/komentar/wall/note di Facebook, mudah-mudahan menjadi inspirasi.

=============================================================

Facebook adalah suatu situs jejaring sosial yang menghubungkan berbagai macam manusia dengan latar belakang yang beragam, baik latar belakang negara, agama, ras, budaya dan adat-istiadat, pendidikan, paradigma berpikir, pekerjaan dan profesi, dan sebagainya. Kondisi terakhir menunjukkan bahwa pengguna (user) Facebook di dunia sudah melebihi jumlah penduduk negara kita ini, Indonesia.

Seorang pengguna Facebook juga memiliki jejaring sosial tersendiri, yang jumlahnya bisa ribuan (saat ini kapasitas maksimum pertemanan di Facebook dibatasi sampai 5.000). Katakanlah seseorang memiliki teman langsung atau first-tier di Facebook sebanyak 2.000 orang, maka informasi yang ada di wall, profil, notes, foto, dan sebagainya, berpotensi untuk diakses langsung oleh 2.000 orang (katakanlah user yang aktif hanya 50%-nya, maka potensi itu tetap besar, yaitu 1.000 orang). Lalu 1.000 orang ini juga memiliki jejaring (yang berfungsi sebagai second-tier) yang bisa mengakses info milik si pengguna tadi.

Seperti halnya teknologi lainnya, Facebook juga bisa memiliki 2 (dua) dampak, yaitu positif dan negaif. Dampak positifnya adalah kita bisa menjalin komunikasi dengan semua jejaring pertemanan dengan cepat, istilahnya menjaga silaturrahmi. Tetapi di sisi lain, Facebook juga bisa menjadi perusak reputasi seseorang atau penyebar fitnah.

Saya percaya bahwa dunia internet adalah dunia bebas, maka tidak diperlukan sensor-menyensor segala. “Sensor” akan terjadi secara alami, dan secara perlahan, “sampah-sampah” di internet akan tergeser dengan sendirinya. Fakta sudah menunjukkan “kejayaan” pornografi sudah tergeser di internet dengan media sosial seperti Facebook (yang sampai saat ini masih komit tidak mentolerir pornografi). Dengan demikian, “sensor” sesungguhnya ada pada diri kita masing-masing. “Be wise while browsing, and think before posting“, adalah suatu kalimat yang tepat menggambarkan dunia internet.

Sudah banyak yang mencoba menyusun etiket menulis di Facebook (kita bisa search melalui Google). Namun pada tulisan ini, saya mencoba untuk menuliskan pemikiran saya mengenai etiket menulis di Facebook, dikombinasikan dengan berbagai pemikiran lainnya yang sejenis yang saya peroleh di internet.

Read more…

How to Request Reverse DNS IPv6 IDNIC/APNIC

February 15, 2012 Leave a comment

Sesuai judul, just info bagi pengelola jaringan di institusi masing-masing berikut prosedur untuk meminta agar pengelolaan Reverse DNS (lebih dikenal PTR) dilakukan sendiri.

Langkah Pertama 

  • mail permohonan Reverse DNS IPv6 anda ke hostmaster@idnic.net  dengan template sebagai berikut, tinggal ganti sesuai dengan kondisi anda.
domain: 0.3.2.0.0.f.d.0.1.0.0.2.ip6.arpa
descr: Universitas Lampung
descr: University / Direct Member IDNIC
descr: Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1, Gedong Meneng
descr: Bandar Lampung, Lampung 35145
country: ID
admin-c: MK670-AP
tech-c: MK670-AP
zone-c: MK670-AP
nserver: ns1.unila.ac.id
nserver: ns2.unila.ac.id
remarks: spam & abuse report: hostmaster@unila.ac.id
notify: hostmaster@unila.ac.id
mnt-by: MNT-APJII-ID
mnt-lower: MAINT-ID
changed: hm-changed@apnic.net 20110615
source: APNIC
password: xxxx

Langkah Kedua.

Tunggu dan sabar menanti

Langkah Ketiga.

Jika request anda di setujui/approve, anda akan menerima email balasan dari hostmaster.

Langkah Keempat.

Check PTR tersebut pada online test Reverse DNS yang support IPv6

Contoh saya gunakan query nslookup , http://dnscheck.iis.se/ dan http://www.simpledns.com/lookup-dg.aspx dengan hasil sebagai berikut

C:\Users\DD-IYAY>nslookup
Default Server: haur.ui.ac.id
Address: 152.118.24.2
> set type=any
> www.unila.ac.id
Server: haur.ui.ac.id
Address: 152.118.24.2
Non-authoritative answer:
www.unila.ac.id internet address = 103.3.46.1
www.unila.ac.id AAAA IPv6 address = 2001:df0:230:2:
unila.ac.id nameserver = ns1.he.net
unila.ac.id nameserver = ns2.unila.ac.id
unila.ac.id nameserver = ns1.unila.ac.id
ns1.unila.ac.id internet address = 103.3.46.2
ns1.unila.ac.id AAAA IPv6 address = 2001:df0:230:2:
ns1.he.net internet address = 216.218.130.2
ns2.unila.ac.id internet address = 103.3.46.3
ns2.unila.ac.id AAAA IPv6 address = 2001:df0:230:2:
> 2001:df0:230:2::5
Server: haur.ui.ac.id
Address: 152.118.24.2
Name: www.unila.ac.id
Address: 2001:df0:230:2::5
> 2001:df0:230:2::7
Server: haur.ui.ac.id
Address: 152.118.24.2
DNS request timed out.
 timeout was 2 seconds.
*** Request to haur.ui.ac.id timed-out
> 2001:df0:230:2::9
Server: haur.ui.ac.id
Address: 152.118.24.2
Name: ns1.unila.ac.id
Address: 2001:df0:230:2::9
> 2001:df0:230:2::10
Server: haur.ui.ac.id
Address: 152.118.24.2
Name: ns2.unila.ac.id
Address: 2001:df0:230:2::10
> 2001:df0:230:2::11
Server: haur.ui.ac.id
Address: 152.118.24.2
Name: ns3.unila.ac.id
Address: 2001:df0:230:2::11
>

Read more…