“Load Balancing” is more important “things”
Quote: from anonym
Kisah dibawah sering kita dapat semoga tausiah pagi ini memberikan makna mendalam bagi keluarga tercinta.
== CERITA INSPIRATIF ==
Seorang dokter yg bertugas di sebuah desa sedang berkeliling ke rumah warga lalu mampir di rumah seorang petani, ia terkesan oleh kepandaian dan sikap ramah dari anak si petani yg menyambut kedatangannya. Usianya kira-kira 5 tahun, sang dokter penasaran mengapa anak itu begtu ramah.
Tak lama ia menemukan jawabannya, saat ibu anak itu tengah sibuk di dapur mencuci piring-piring dan perkakas dapur yang kotor, si anak datang kepadanya dengan membawa sebuah majalah
“Bu, apa yang sedang dilakukan pria dalam foto ini?” Tanyanya.
Sang dokter tersenyum kagum ketika melihat ibu si anak itu segera mengeringkan tangannya, duduk di kursi, memangku anak itu dan menghabiskan waktu selama sepuluh menit utk menerangkan serta menjawab berbagai pertanyaan dari buah hatinya.
Setelah anak itu beranjak pergi sang dokter menghampiri ibu itu dan berujar, “kebanyakan org tua tidak mau diganggu saat ia sedang sibuk? Mengapa ibu tidak seperti itu?”
Dengan senyum si ibu menjawab,” Saya masih bisa mencuci piring dan perkakas kotor itu selama sisa hidup saya, tetapi pertanyaan-pertanyaan polos putra saya mungkin tidak akan terulang sepanjang hidup saya.”
Moral Cerita ini :
JANGANLAH KITA SBG ORG TUA MENJADI TERLALU SIBUK DGN PEKERJAAN, HOBI, HEWAN KESAYANGAN DAN LAIN-LAIN SAMPAI-SAMPAI BEGITU SEDIKIT BAHKAN….TDK ADA WAKTU TERSISA UNTUK BERCENGKRAMA, BERBICARA, BERMAIN BERSAMA DGN ANAK.
Jika anak menghampiri Anda dan ingin mengajak berbicara, sebaliknya “Hentikan” apapun yang sedang anda dilakukan dan jadilah pendengar yg baik bagi dia. Sadarlah bahwa mungkin itu tidak akan pernah datang lagi. Anda tahu bahwa anak Anda sedang tumbuh besar saat mereka mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ada jawabannya.
Corporate Information Management Strategic – Case Study Amazon.com
1st Question : Explain in detail the strategies of Amazon in order to survive from dot-com bubble burst era.
IMHO Answer. (Sumber http://www.amazon.com , http://www.smartinsights.com/digital-marketing-strategy/online-business-revenue-models/amazon-case-study, Lynda M. Applegate et al, Corporate Information Strategy and Management: Text and Cases (Eighth Edition), McGraw-Hill)
1. Strategi terhadap Customer/Pelanggan.
Amazon mengkategorikan Customer/Pelanggan menjadi 3 kategori yakni konsumen set, konsumen seller, konsumen developer, dari 76 Juta pelanggan hanya 1,3 Juta sebagai seller konsumen padahal mereka memiliki posisi strategis sebagai Value Added Amazon, melalui inovasi IS/IT Amazon terus berupaya menambah jumlah seller dengan memberikan layanan hosting mandiri bagi pelanggan pengembang untuk berkreasi mengembangkan produk bisnis melalui media online. Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, Amazon juga meluncurkan produk “Loyalty Programme” yang menawarkan sejumlah diskon biaya pengiriman ke United States, the United Kingdom, Germany dan Japan.
2. Strategi memenangkan kompetisi.
Amazon memetakan potential competitor menjadi 4 kategori strategis yakni;
• Physical-world retailers, catalog retailers, publishers, vendors, distributors dan manufaktur produk, sebagian besar dari competitor memiliki keyakinan atas kekuatan merek dagang/brand image, volume transaksi penjualan, orietasi terhadap pelanggan, orientasi penjualan melalui internet base atau direct marketing.
• Perusahaan E-Commerce lainnya.
• Competitor yang tidak berhubungan langsung seperti Media Masa, web portal berita, portal pemeringkatan site E-commerse, mesin pencari/search engine
• Perusahaan penyedia layanan E-Commerce, termasuk website development dan costumer service yang mereka miliki.
Amazon meyakini memiliki faktor kompetitif utama untuk menarik segmen pasar seperti “pilihan, harga, ketersediaan, kenyamanan, informasi, pencarian, merek dagang, layanan khusus, aksesibilitas, layanan pelanggan, keandalan, kecepatan dalam melayani pelanggan, kemudahan penggunaan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi, serta pengalaman keseluruhan pelanggan dan kepercayaan dalam transaksi bersama Amazon” sehingga membuat Amazon leading dibanding competitor lainnya.
IPv6 Path MTU Discovery problem Tool
Countdown Acara World IPv6 launch dan list peserta selengkapnya bisa diapantau pada alamat berikut http://hide.dnsalias.net/aaaa/worldipv6launch.cgi/more, dialamat tersebut diperlihatkan kondisi Real Time pengecekan terhadap participant. Menariknya ada tool pengecekan MTU untuk IPv6 (Monggo baca alamat IPv6 Path MTU Discovery problem) , MTU v6 ada di url berikut http://hide.dnsalias.net/aaaa/pmtucheck.cgi , masukkan host IPv6 yang akan dicheck , tunggu beberapa saat untuk melihat hasil akhirnya.
Terlampir hasil query MTU untuk host-6 Webserver Unila (http://hide.dnsalias.net/aaaa/pmtucheck.cgi/www.unila.ac.id/)
www.unila.ac.id has 1 IPv4 address ... 103.3.46.1 www.unila.ac.id (103.3.46.1) is OK. (2.302 second) www.unila.ac.id has 1 IPv6 address ... 2001:df0:230:2:0:0:0:5 www.unila.ac.id (2001:df0:230:2:0:0:0:5) is OK. (1.762 second)
“Pertemuan Gelap” antara Akademisi (Junior) dan Penegak Hukum (Junior) di PTIK
BAHHHH apapula judul posting kali ini, pakai pakai istilah “Pertemuan Gelap” segala, bahaya nih kalau ketauan media, bisa bisa Pak Denny Indrayana turun SIDAK, ” Apa Kepentingan anda? Apa esensi pertemuan tersebut ? Sampe jam berapa? Kurang kerjaan apa ? ” dan BLAH..BLAH..BLAH lainnya, tenang BUNG kali ini bukan “Pertemuan Gelap” seperti yang dilansir media masa belakang ini terkait kasus Wisma Atlet. “Pertemuan Gelap” dimaksud adalah memang pertemuan pada malam hari dan tidak ada tendensi macem macem, bukan membahas Isu Politik, Tidak pula membahas Trik/Intrik pengadaan barang, Tidak pula membahas Fee Proyek, apalagi membahas Politik (Enggak banget deh), hanya pertemuan antara seorang Akademisi (Junior) dan Seorang Penegak Hukum(Junior), jika ditelusuri lebih lanjut kedua orang tersebut merupakan sahabat karib semenjak kecil.
Gigih Forda Nama dan Farouk Oktora (Oki) , itulah nama kecil yang diberikan oleh masing-masing orang tua kami, lahir dan dibesarkan di Kompleks Guru SDN41 Jl. Renjani RT X RW 03 Jembatan Kecil Kodia Bengkulu, kebetulan kedua Mama kami juga bersahabat dan berprofesi sebagai GURU di SDN tersebut. masa kecil kami sering kami habiskan untuk kegiatan seperti bermain bola, hujan-hujanan, sepedahan, layangan, kelereng, mancing, perang-perangan, belajar ngaji, adu ayam, merpati giring, termasuk berantem pun juga dilakukan bersama 😀 , yes that’s our Ababil Geng’s… sebetulnya selain Oki ada juga member lain yaitu Nandok (Sunandar) dan Ebit , Ibu Nandok juga merupakan sahabat Mama kami dan sama sama mengajar di SD 41, sedangkan Ebit kita masukkan kedalam Geng karena Ayahnya adalah Ketua RT (mungkin karena Ayahnya RT, jadi Ebit terlihat lebih pemberani dibanding kami bertiga), saat ini lost kontak dengan mereka berdua Ebit dan Nandok.
Sedari kecil kami berempat sering Hangout bersama (Pinjem istilah modern dikit 😀 ) untuk sekedar Ngebolang, sesekali adrenalin kami terpacu dan ketika saat itu tiba “We And The Geng” sering menjelajah dari satu sawah ke sawah lainnya, ujung pantai kiri ke ujung pantai kanan, dari kebon bayam satu ke kebon bayam lainnya, ato masuk ke hutan alang-alang, persissss mirip kisang Bolang Anak Petualang, demi memuaskan besarnya hasrat keingintahuan anak kecil terhadap dunia sekitar, tak ayal atas berlebihnya “hasrat” tersebut kami sering di Marahi (baca Nasehati) orang tua masing-masing.
Berempat, kami sama-sama memulai jenjang pendidikan dini di TK Mekar Indah (dengan Wali kelas Ibu Yuli), lanjut ke Pendidikan Dasar di SDN 41, namun untuk jenjang SMP kami terpisah sesuai dengan perolehan nilai NEM masing-masing, saya di SMPN2 (Favorit No.1 Kala itu) , Oki SMPN4 (Favorit 3 Kala itu setelah SMPN1), Nandok dan Ebit saya lupa. Semenjak SMP komunikasi Geng sudah mulai agak berkurang, mungkin karena sibuk dengan aktifitas masing-masing. Meskipun demikian kami masih mencari waktu agar dapat berkumpul, terlebih saat momen lebaran pasti ritual kunjung mengunjung tak pernah lupa bahkan hingga ke SMA, namun ketika sudah sama-sama kuliah barulah ritual ini terasa sulit dijalankan karena ke empatnya sudah terpisah antar Provinsi. Yes THAT IS A LIFE, HETEROGOUS AND WILL NOT FLAT
Kembali ke bahasan semula berkaitan dengan “Pertemuan Gelap”, kami-pun kembali lagi dipertemukan-Nya di tempat dan waktu yang sudah dijanjikan yaitu Asrama PTIK Kebayoran Baru, konteks “Gelap” dimaksud adalah dalam makna sesungguhnya yaitu pertemuan pada malam hari, 2 jam lamanya saya menggunakan moda tranport Bus Way dari Halte Salemba-UI dan Tiba di Asrama PTIK tepat pukul 20.30 WIB. Pertemuan rahasia pun berlangsung 🙂 . Senang rasanya bertemu dengan sahabat kecil ditengah hingar bingar riuhnya aktifitas Kota Metropolitan Jakarta, bercerita , sharing pengalaman, pengetahuan, berbagi ide, kisah, sesekali menilik kisah lama Nan Manis yang Sukar untuk dilupakan.
Target saya untuk kembali ke kosan di Salemba Pukul 23.00 WIB Pupus sudah, setelah tersadarkan melihat Jam di HP rupanya sudah pukul 24.00 lalu saya memutuskan untum meneruskan momen “Reuni” kecil ini dan menginap di kamar Oki, kian malam seolah diskusi semakin hangat seakan tidak pernah kehabisan materi diskusi, episode diskusi paling menarik ketika masuk ke area diskusi masalah Anak, nah disini sharing dan bertukar pengalaman tentang kisah perjalanan si-Buah Hati berlangsung seru, Oki dengan Anaknya Albarra Tatya WirraGama (lahir Oktober 2011) dan saya dengan Ahmad Rasya Algifarda (lahir 5 Desember 2011) rupanya punya banyak sekali kemiripan, dimulai dari gigi yang berjumlah mirip (Barra:4 , Rasya:mau4), Hobi bermain dengan mobil-mobilan remote, sama sama baru mau belajar jalan, sama sama mau belajar bicara, sama sama punya insting dan rasa ingintahu yang sungguh besar, dan sederet persamaan persamaan lainnya, Entah karena kedua Bapaknya sahabat ato memang saat ini merupakan fase-nya, pastinya Buah Hati kami sama sama merupakan penghibur hati, pengobat rindu , ketika Penat/Lelah sepulang berkutat dengan crowded nya Ibukota.
Disela diskusi sempat membahas “JUST BE YOURSELF” dengan peran masing-masing , dan jangan pernah untuk terbawa arus “RUSAK”.
That’s it tulisan pagi ini sebelum memulai aktifitas perkuliahan, semoga ada hikmahnya.
How to Request Reverse DNS IPv6 IDNIC/APNIC
Sesuai judul, just info bagi pengelola jaringan di institusi masing-masing berikut prosedur untuk meminta agar pengelolaan Reverse DNS (lebih dikenal PTR) dilakukan sendiri.
Langkah Pertama
- mail permohonan Reverse DNS IPv6 anda ke hostmaster@idnic.net dengan template sebagai berikut, tinggal ganti sesuai dengan kondisi anda.
domain: 0.3.2.0.0.f.d.0.1.0.0.2.ip6.arpa descr: Universitas Lampung descr: University / Direct Member IDNIC descr: Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1, Gedong Meneng descr: Bandar Lampung, Lampung 35145 country: ID admin-c: MK670-AP tech-c: MK670-AP zone-c: MK670-AP nserver: ns1.unila.ac.id nserver: ns2.unila.ac.id remarks: spam & abuse report: hostmaster@unila.ac.id notify: hostmaster@unila.ac.id mnt-by: MNT-APJII-ID mnt-lower: MAINT-ID changed: hm-changed@apnic.net 20110615 source: APNIC password: xxxx
Langkah Kedua.
Tunggu dan sabar menanti
Langkah Ketiga.
Jika request anda di setujui/approve, anda akan menerima email balasan dari hostmaster.
Langkah Keempat.
Check PTR tersebut pada online test Reverse DNS yang support IPv6
Contoh saya gunakan query nslookup , http://dnscheck.iis.se/ dan http://www.simpledns.com/lookup-dg.aspx dengan hasil sebagai berikut
C:\Users\DD-IYAY>nslookup Default Server: haur.ui.ac.id Address: 152.118.24.2 > set type=any > www.unila.ac.id Server: haur.ui.ac.id Address: 152.118.24.2 Non-authoritative answer: www.unila.ac.id internet address = 103.3.46.1 www.unila.ac.id AAAA IPv6 address = 2001:df0:230:2: unila.ac.id nameserver = ns1.he.net unila.ac.id nameserver = ns2.unila.ac.id unila.ac.id nameserver = ns1.unila.ac.id ns1.unila.ac.id internet address = 103.3.46.2 ns1.unila.ac.id AAAA IPv6 address = 2001:df0:230:2: ns1.he.net internet address = 216.218.130.2 ns2.unila.ac.id internet address = 103.3.46.3 ns2.unila.ac.id AAAA IPv6 address = 2001:df0:230:2: > 2001:df0:230:2::5 Server: haur.ui.ac.id Address: 152.118.24.2 Name: www.unila.ac.id Address: 2001:df0:230:2::5 > 2001:df0:230:2::7 Server: haur.ui.ac.id Address: 152.118.24.2 DNS request timed out. timeout was 2 seconds. *** Request to haur.ui.ac.id timed-out > 2001:df0:230:2::9 Server: haur.ui.ac.id Address: 152.118.24.2 Name: ns1.unila.ac.id Address: 2001:df0:230:2::9 > 2001:df0:230:2::10 Server: haur.ui.ac.id Address: 152.118.24.2 Name: ns2.unila.ac.id Address: 2001:df0:230:2::10 > 2001:df0:230:2::11 Server: haur.ui.ac.id Address: 152.118.24.2 Name: ns3.unila.ac.id Address: 2001:df0:230:2::11 >
Last Comment